Pengertian, Tujuan, dan Ciri Kebahasaan Teks Anekdot

Teks anekdot adalah sebuah teks berisi cerita singkat dan lucu atau menarik yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Teks anekdot bisa digunakan sebagai sarana untuk menyindir suatu keadaan ataupun perilaku seseorang.

Dalam sebuah teks anekdot terdapat suatu makna atau pesan yang terkandung di dalamnya kepada para pembacanya. Teks anekdot memiliki ciri, tujuan, struktur serta ciri kebahasaan.
Berikut pembahasan mengenai tujuan, ciri, struktur, dan ciri kebahasaannya.

Pengertian Teks Anekdot

Tujuan Teks Anekdot

Suatu teks anedot sering kali memiliki tujuan tertentu sesuai dengan dibuatnya teks tersebut, namun biasa dijadikan pelajaran bagi pembacanya. Secara umum tujuan teks anekdot antara lain, yaitu.

  1. Membuat dan membangkitkan tawa.
  2. Membuat pembacanya terhibur.
  3. Menggambarkan karakter – karakter dengan singkat.
  4. Mengandung makna akan cerita singkat sesuai kenang – kenangannya.

Ciri Teks Anekdot

Ciri – ciri yang menggambarkan teks anekdot antara lain, yaitu.

  1. Hampir menyerupai dongeng.
  2. Menceritakan hewan dan manusia pada umumnya secara realistis.
  3. Bersifat menggelitik, menyindir, dan lelucon.
  4. Biasanya mengenal orang – orang penting.

Struktur Teks Anekdot

Teks anekdot tersusun dengan struktur sebagai berikut.

  a. Abstraksi
      Abstraksi adalah bagian pertama dalam paragraph yang berperan dalam menggambarkan isi teks.
  b. Orientasi
      Orientasi adalah bagian awal yang menunjukkan kejadian, permulaan, atau latar belakang peristiwa tersebut terjadi.
  c. Krisis
      Krisis adalah bagian ketika terjadinya masalah atau kejadian – kejadian.
  d. Reaksi
      Reaksi adalah bagian cerita yang menjelaskan tentang penyelesaian masalah.
  e. Koda
      Koda adalah bagian akhir yang memberikan sebuah kesimpulan.

Ciri Kebahasaan Teks Anekdot

Berikut ciri kebahasaan teks anekdot antara lain, yaitu.

  1. Kata Kias atau Konotasi, adalah kata yang tidak memiliki makna sebenarnya.
      Contoh : Daun muda yang bermakna gadis (Ungkapan).
  2. Kalimat Sindiran, yang diungkapkan dengan pengandaian perbandingan dan lawan kata.
      Contoh :
       a. Badannya semakin lama semakin kurus seperti es lilin (Perbandingan).
       b. Peristiwa yang terjadi di Indonesia diandaikan jika terjadi di negeri orang (Sindiran dengan pengandaian).
       c. Orang pintar dikatakan bodoh dan orang bodoh dikatakan pintar (Antonim).
  3.  Pertanyaan Retoris, adalah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban.
       Contoh : Apakah kamu mau meninggal hari ini?
  4. Kalimat yang menyatakan ajaran moral/pesan kebaikan.
  5. Konjungsi, adalah kata hubung, kata hubung yang sering digunakan dalam teks anekdot adalah kata hubung waktu yaitu, setelah, lalu, kemudian. Dan sebab akibat yaitu, maka, karena, oleh sebab itu.

Penutup

Demikianlah pengertian, tujuan, ciri, struktur, dan ciri kebahasaan teks anedot. Semoga bermanfaat dan menambah ilmu. Temukan informasi lainnya di Pintas Ilmu.
Lebih baru Lebih lama